(Media transmisi)
Media
transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi
dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang
dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya
dapat dipakal sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan
penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan
komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga,
performance jaringan yang dikehendaki, ada atau ada tidaknya medium
tersebut.
Copper Media.
Copper media merupakan
semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang
biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel,
bentuknya adalah sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Koaksial
2. STP
3. UTP
Kabel Coaxial
Kabel
ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai
kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang
paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap
derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan
kecepatan standar .
Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ).
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan
menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber
optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang
menggunakan repeater sebagai penguatnya.
Kekurangannya
adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun
kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi
intuk instalasi jaringan.
Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
Unshielded Twisted Pair (UTP)
Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.
Keuntungan
menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah
grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .
Keuntungan
menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya
adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan
jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
v Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya
menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan
range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak
direkomendasikan untuk transmisi data.
v Kategori 2 (Cat-2).
Range
impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem
Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan
bandwidth maksimum 1 MBps.
v Kategori 3 (Cat-3).
Sering
disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau
24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat
digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
v Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
v Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya.
Dari transmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal
dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi
yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi
untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum
yang lebih kecil.
Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang t indih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan
diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
menengah.
Apabila
jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal
pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak
akurat. Sedang plastic optical fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV),
dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan
ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama
fibre optic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam
bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu
buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk
Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan
fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
Wireless Network
Saat
ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network),
transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk
menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang
dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya.
Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah
dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point)
dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi
semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access
Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan
yang sudah ada.
Media
transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi.
Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz.
Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan
ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
Media Transmisi Wireless
Dalam
suatu jaringan komputer yang menggunakan media nirkabel tidak
memerlukan suatu kabel untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer
lainnya.
Ada beberapa keadaan tertentu yang membuat penghubung nirkabel digunakan, yaitu:
Tempat yang tidak memungkinkan penggunaan kabel.
Ada
tempat-tempat yang memang tidak memungkinkan untuk menggunakan kabel,
terdapat tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh kabel pada sebuah
pabrik atau perusahaan dengan daerah terbuka yang sangat luas seperti
pabrik manufaktur, bursa saham, gudang, dll.
Untuk orang-orang yang sering berpindah lokasi pada tempat kerja.
Sebagai
contoh adalah profesi seorang teknisi yang bekerja pada sebuah
perusahaan yang antara satu gedung dengan gedung lainnya pada suatu area
yang cukup luas dan dia harus dapat mengakses data-data yang terdapat
di dalam jaringan perusahaannya.
Untuk instalasi sementara.
Contohnya
suatu instansi tertentu yang didirikan oleh suatu tujuan khusus yang
bersifat sementara. Karena tidak bersifat permanen maka akan sangat
merugikan instansi tersebut apabila menggunakan media penghubung kabel.
Jaringan Small Office and home Office (SOHO)
Untuk SOHO biasanya membutuhkan tekologi yang hemat, mudah, dan cepat dalam penginstalan suatu jaringan yang kecil.
Untuk mem-back up jaringan yang menggunakan kabel.
Pengelolaan
jaringan biasa menerapkan jaringan nirkabel untuk mem-back up aplikasi
yang sedang bekerja pada jaringan yang menggunakan kabel.
Fasilitas pelatihan atau pendidikan
Tempat pelatihan atau universitas biasanya menggunakan wireless LAN untuk memudahkan akses informasi atau pertukaran data dan untuk pembelajaran.
Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembangunan jaringan nirkabel antara lain:
1. Sinar Inframerah
Dalam
kehidupan sehari-hari sinar inframerah digunakan pada remote televisi.
Remote TV mentransmisikan kode instruksi yang dibawa oleh sinar
inframerah yang nantinya akan diterjemahkan oleh receiver dalam TV. Suatu jaringan nirkabel yang menggunakan cara yang seperti di atas untuk mentransmisikan data-data.
2. Gelombang Radio Narrow-Band
Gelombang Radio Narrow-Band
disebut juga dengan Gelombang Radio Frekuensi Tunggal karena pada
medium pentransmisiannya menggunakan gelombang radio berfrekuensi
tunggal untuk mentransmisikan data. Adapun dalam penggunaannya gelombang
ini dapat menempuh jarak yang lebih jauh dari pada sinar inframerah.
Hal ini dikarenakan gelombang radio dapat memantul melalui dinding,
gedung, bahkan atmosfer bumi. Tetapi gelombang radio ini tidak dapat
menembus dinding yang terbuat dari besi.
3. Gelombang Radio Spread Spectrum
Transmisi data menggunakan gelombang radio spread spectrum
dikembangkan oleh angkatan bersenjata untuk memecahkan beberapa masalah
komunikasi dengan gelombang radio. Dalam teknik ini gelombang radio
menggunakan beberapa frekuensi untuk mentransmisikan data. Spread spectrum memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap gangguan dari luar dibandingkan dengan teknik gelombang radio frekuensi tunggal.
4. Gelombang Mikro (microwave)
Penggunaan media penghubung dengan microwave (gelombang mikro) memiliki kelebihan pada jaraknya yang tidak terbatas.
Terdapat dua jenis teknik transmisi microwave, yaitu:
a. Terrestrial Microwave
Pada teknik Terrestrial Microwave menggunakan transmitter dan receiver
yang terdapat di bumi. Jaringan telepon antar kota yang biasanya
menggunakan menara relay adalah salah satu contoh penggunaan gelombang
mikro jenis terestrial. Untuk mentransmisikan gelombang mikro biasanya
digunakan antenna parabola yang menghasilkan sinyal terpusat. Antena
parabola juga digunakan pada penerimanya. Pengaturan letak antena
parabola yang akan digunakan sebagai transmitter dan receiver pada teknik ini harus diperhatikan, mengingat sifat dari sinyal yang dipancarkan adalah terpusat dan bukan tersebar. Terrestrial microwave memiliki bandwidth antara 1-10 Mbps dan biasanya beroperasi pada frekuensi antara 4-6 GHz dan 21-23 GHz.
b. Satellite Microwave
Pada
teknik ini menggunakan satelit komunikasi yang berada di ruang angkasa
sebagai relaynya. Tiap-tiap stasiun di bumi menggunakan antena parabola
untuk berkomunikasi dengan satelit. Satelit berfungsi mentransmisikan
kembali sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh stasiun yang berbeda.
Apabila stasiun yang dituju letaknya berlawanan dengan letak satelit
yang digunakan sebagai relay, maka satelit tersebut akan memancarkan
sinyal ke satelit lainnya yang letaknya tidak berlawanan dengan stasiun
tujuan. Karena jarak yang ditempuh oleh suatu sinyal yang ditransmisikan
dari bumi (station transmitter) menuju satelit dan kembali lagi menuju bumi (satelit receiver) sangat jauh, maka terdapat propagation delay
yang berkisar antara 0,5 hingga 5 detik. Gelombang mikro ini beroperasi
pada frekuensi antara 11-14 GHz dengan bandwidth antara 1-10 Mbps.
Kegunaan media transmisi
Media
transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan
pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio
membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada
pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua
buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
· Jenis alat elektronika
· Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
· Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
· Ukuran data yang dikirimkan
Twisted Pair Cable
Twisted
pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor
yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
interferensi lektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik
dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP),dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu kabel STP dan UTP.
Kabel
STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang
digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel
(empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap
gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP
attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
Kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan
komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya
dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung
(unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya
lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan
dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di
sekelilingnya.
Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi
tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan
frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan
kabel koaksial memiliki kapasitas kanal
yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick
coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable
(mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi
sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga
biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka
kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan
kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga
untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel
dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat
berakibat putusnya hubungan.
Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya
dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang
digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode
Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga
yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat
optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan
konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan
peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk
perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik
juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro
(microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi
(dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF.
Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena
tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang
pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang
mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Satelit
Satelit
adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari
stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang
mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity
bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner
terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di
atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit
geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan
satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar
benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah
terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
Gelombang radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara
ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat
mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan
dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3
KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30
MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk
komunikasi data digital digunakan packet radio.
Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control
pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah
adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah
mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan
lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah
jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus
dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena
akan terganggu oleh cahaya matahari.
Media Transmisi Wireless LAN
Ada dua Media Transmisi WLAN
1. Frekuensi Radio ( RF)
1. Frekuensi Radio ( RF)
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll.
RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus
dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN
menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat
menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah
jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di
sini, menggunakan pita ISM (Tabel 2) dan memanfaatkan teknik spread
spectrum (DS atau FH).
- DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
- FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN)
2. Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Wireless
IEEE
(Institute of Electrical and Electronic Engineers) melakukan diskusi,
riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi
standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Salah satu
standar yang dikeluarkan adalah 802.11 yang bekerja di bidang wireless
LAN (Wi-Fi).
Perkembangan Standar 802.11
Standar
Standar Fungsi
802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer data hingga 54 Mbps
802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
802.11i Menyediakan
keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi
kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang.
Topologi Wireless Network
1. AD Hoc
Merupakan
jaringan sederhana dimana komunikasi terjadi diantara 2 perangkat atau
lebih pada cakupan area tertentu tanpa harus memerlukan sebuah access
point atau server.
2. Client / Server
Menggunakan
Access Point sebagai pengatur alokasi waktu transmisi untuk semua
perangkat jaringan dan mengizinkan perangkat mobile melakukan proses
roaming dari sel ke sel.
Jenis tranmisi wireless
1.Microwave
Microwave merupakan high-end dari RF (Radio Frequency), sekitar 1 – 30 GHz.
Transmisi dengan microwave memberikan 3 hal yang perlu diperhatikan :
- Alokasi frekuensi
- Interference, Keamanan
- Harus straight-line (perambatan line-of sight)
- Jarak tanpa repeater anatar 10 – 100 km
2.Radio
Arah tranmisi omni directional
3.Infrared
Dipenuhi
dengan menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no coherent
infrared light. Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau
melalui pantulan dari suatu permukaan warna yang bercahaya
4.Bluetooth
Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara dengan jarak jangkauan yang terbatas.
Gelombang radio untuk komunikasi ini dapat terdiri dari berbagai frekwensi seperti :
a) VLF(Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinyal ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak dapat
melewati objek yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.
b) MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)
Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi.
Digunakan untuk komunikasi jarak jauh.
c) VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada
terrestrial, satellite dan komunikasi dengan radar.
LOS (Line Of Sight)
Dalam
wireless terdapat apa ynag dinamakan Line of Sight, yaitu keadaan
dimana antar point harus saling berhadapan, ini bertujuan agar perangkat
wireless dapat berkomunikasi dengan baik.
Satelit
Satelit
adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri.
Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal
gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya,
kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan
coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.
Segmen Angkasa :
1. Struktur/Bus
2. Payload
3. Power Supply
4. Kontrol temperature
5. Kontrol Attitude dan Orbit
6. Sistem propulsi
7. Telemetri, tracking, dan Command (TT & C).
Segmen Bumi :
1. User terminal
2. SB Master
3. jaringan.
Kelebihan dan kekurangan Wireless dan Satelit
keuntungan dan kekurangan di antara 2 media transmisi tersebut.
Keuntungannya wireless :
1. Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali. Tergantung
LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat wireless dalam memancarkan
gelombang.
2. Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel.
Kerugiannya :
1. Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas.
2. Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
3. Keamanan data kurang terjamin.
4. Pengaruh gangguan (derau) cukup besar.
5. Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel.
Kelebihan satelit:
1. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak dan koneksi dapat
dilakukan dimana saja.
2. Jarak jangkauan yang sangat luas
3. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik
secara broadcasting ataupun multicasting
4. Kecepatan bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar.
5. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit,
6. Unjuk kerja sangat tinggi dan bisa digunakan untuk koneksi suara, video dan data,
karma memiliki bandwidth yang lebar
7. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai
infrastuktur telekomunikasi
Kekurangan Media Satelite :
1. Up Front Cost tinggi: Contoh : untuk Satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment &
Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt.
2. Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif sama.
3. Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan secara intensif.
4. Delay propagasi besar.
5. Rentan terhadap pengaruh atmosfir
6. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini
berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem
tersebut.
7.Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
8.Waktu
yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui
satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line
hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak
yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke
bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000
kilometer di atas permukaan bumi.
9.Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
10. Rawan sambaran petir gledek
11. Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari
berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun
outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit
mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi.
sumber = https://coretanku-online.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar